Saat ini beasiswa Erasmus Mundus Joint Master (EMJM) menjadi salah satu program paling favorit dan impian bagi para pemburu beasiswa, terutama bagi yang ingin menempuh pendidikan magister hingga ke luar negeri, tak terkecuali dengan eropa. Tak tanggung – tanggun, penerima beasiswa EMJM bahkan akan menerima biaya pendidikan hingga mencapai 1400 EUR atau sekitar Rp 21 juta per bulannya.

Namun untuk bisa mendapatkan beasiswa ke luar negeri terkadang akan terasa cukup sulit apalagi bagi yang belum memiliki pengalaman untuk mengurusnya, karena hal itulah maka Eudemy.id hadir untuk membantu putra putri di Indonesia dalam mendapat beasiswa Erasmus+ maupun Erasmus Mundus Joint Master.

Baca juga : Beasiswa S1 Luar Negeri Full 2022 Tanpa Toefl

Pendiri Eudemy, Athifah Utami, mengatakan bahwa platform hasil bikinannya itu akan memberikan mentorship dalam menuntun dan menyiapkan diri pada masing – masing pemburu beasiswa dalam melewati berbagai tahapan seleksi nantinya. Menurutnya, mentorship EMJM mencakup pemberian tips memilih program EMJM, menulis motivation letter, persiapan Europass Curriculum Vitae, interview, dan proposal riset, serta seluruh program mentorship yang diberikan secara Cuma – Cuma dan selalu diselenggarakan dalam dua sesi setiap bulannya.

Tidak hanya itu, Eudemy juga turut memberikan ruang bagi muda mudi indonesia yang ingin meningkatkan kemampuan akademik, karier, personal, sosial, dan organisasi melalui adanya program bertema Eudemy Community dan Eudemy Scholar.

Athifah menuturkan, melalui adanya program tersebut maka pihaknya sangat berharap agar terus bisa membantu pemuda pemudi indonesia agar dapat melengkapi keterampilannya yang kelak akan dibutuhkan dalam keterampilan personal, profesional, dan akademik, serta mampu memiliki keberanian untuk terus belajar dan melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Lebih lanjut, Athifah juga menjelaskan bahwa platform yang dibuatnya akan menjadi batu loncatan dalam membantunya untuk berkontribusi memperkuat kualitas pendidikan tinggi di indonesia, meningkatkan keterampilan kaum muda melalui berbagai kegiatan peningkatan kapasitas, termasuk dengan memperkenalkan program Erasmus+ sebagai salah satu upayanya untuk memperluas partisipasi kaum muda, khususnya di Asia Tenggara. Melalui kerjasamanya dengan segenap masyarakat dan LSM terkait, Athifah berharap agar nantinya EMJM bisa mengembangkan kapasitas pemuda hingga ke daerah tertinggal.

Sebagaimana diketahui, Athifah merupakan alumni program EMJM yang berhasil menyelesaikan studinya di 3 universitas berbeda dengan mengikuti pendidikan dalam program Play, Education, Toys and Languages (PETaL). Ia diketahui sempat menempuh pendidikan semester 1 di Universidad de Córdoba Spanyol, semester 2 di Escola Superior de Educação de Lisboa (ESELx), dan semester 3 di Marmara University Turki, sedangkan untuk praktik lapangan dan risetnya dilakukan di beberapa negara meliputi Spanyol, Jerman, Brazil, hingga Kolombia.

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment