Dalam beberapa tahapan seleksi penerimaan beasiswa, terdapat adanya persyaratan untuk membuat essay atau tulisan tentang minat dan bakat dari para pendaftarnya. Ini merupakan syarat wajib bagi sejumlah program beasiswa yang terbilang cukup berbobot, jadi tidak hanya harus menyertakan syarat – syarat dokumen saja tetapi essay seperti ini juga wajib disertakan karna dengan essay inilah anda bisa memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Namun bagi anda yang belum pernah membuat essay seperti ini mungkin akan ada sedikit kebingungan terutama untuk membedakan antara minat dan bakat itu sendiri, meski sering mendengar atau malah membacanya namun bukan berarti membuatnya sendiri akan mudah karna membuat essay semacam ini memerlukan ketelitian dan keahlian dalam menulis apalagi jika ada kaitannya dengan pilihan jurusan kuliah yang akan anda ambil nantinya, karna apabila tidak terdapat kesamaan maka akan terbaca aneh dan justru mengurangi nilai anda sendiri dalam pembuatan minat dan bakat untuk beasiswa tersebut.
karna alasan itulah maka anda pun harus bisa memahami keduanya, nah bagi anda yang masih bingung tentang bagaimana cara mengetahuinya maka simak contoh minat dan bakat untuk beasiswa seperti berikut ini agar anda tidak perlu salah dalam memilih jurusan kuliah.
Minat
Sebagaimana diketahui, minat merupakan dorongan rasa senang yang ada dalam diri setiap manusia terhadap sesuatu. Minat seperti ini biasanya akan muncul seiring dengan bertambahnya usia anda, artinya apa yang di sukai ketika berusia 10 tahun akan jauh berbeda dengan apa yang disukai ketika menginjak usia 15 tahun atau seterusnya, hal ini dipengaruhi oleh Lingkungan yang juga turut berubah dan memiliki keterkaitan dengan minat anda.
Sebagai contohnya, anda mungkin akan cukup menyukai pelajaran Matematika di kelas X karena cara mengajar guru tersebut yang menyenanangkan dan sangat mudah dipahami. Namun bisa jadi guru tersebut tak lagi mengajar anda di kelas XI yang pada akhirnya akan membuat anda malas untuk kembali belajar Matematika dan alhasil nilai anda pun terjun bebas.
Dari contoh di atas, terlihat jelas bahwa anda wajib berusaha dengan serius untuk bisa mendapatkan hasil yang maksimal atau anda harus mau mengeluarkan usaha berkali lipat dibandingkan teman lainnya.
Bakat
Beberapa orang menyebut jika bakat merupakan potensi atau sesuatu yang sudah ada sejak lahir, dengan bakat inilah maka anda bisa mempelajari sesuatu dengan lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan orang lainnya, atau akan cukup kesulitan apabila anda memang tidak memiliki bakat tersebut. Namun sayangnya, bakat yang sudah ada dalam diri anda sejak lahir biasanya malah diabaikan atau mungkin tidak anda sadari, meski sejatinya anda juga tidak perlu bersusah payah agar bakat itu muncul dalam keseharian anda.
Seseorang yang menyadari bakatnya dan mampu mengasah serta mengembangkannya dengan sebaik mungkin, maka akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Sebagai contohnya seperti bakat verbal yang merupakan salah satu bakat khusus yang mambuat seseorang mampu memahami konsep dalam kata maupun kalimat, biasanya yang seperti ini akan membuat seseorang lebih mudah belajar dan menguasai bahasa asing, atau bisa juga lebih mudah memahami pelajaran Bahasa Indonesia ketimbang Matematika.
Untuk Mendaftar Beasiswa, Minat Atau Bakat?
Pada faktanya mendaftar program beasiswa bagi mahasiswa bukanlah merupakan perkara yang mudah, mulai dari memilih jurusan, kampus tujuan, mengumpulkan berkas, berkonsultasi dengan dosen, hingga banyak hal lain yang bisa saja menjadi kendala untuk mendapatkan beasiswa.
Jadi, sebelum menentukan kampus tujuan maka tahap awal yang wajib anda lakukan adalah mengetahui terlebih dahulu bakat dan minat dalam diri anda sendiri. Namun ada juga kondisi tertentu yang membuat adanya alih jurusan yang menempatkan anda dalam profesi yang berbeda dengan jurusan yang sudah pernah diambil dalam kuliah, ini bukanlah suatu kesalahan karna yang terpenting anda tidak melalui cross jurusan semacam itu dalam waktu yang singat, misalnya anda sudah melalui satu atau beberapa tahun di profesi sebelumnya agar menunjukkan bagaimana kualitas anda dalam beradaptasi.
Artinya, anda harus tahu lebih dulu bakat dan minat yang dimiliki, jangan hanya cross jurusan pada bidang yang anda sendiri tidak memiliki keahlian apapun di dalamnya. Misalnya, jika anda menilai profesi seorang dokter bisa memberikan gaji yang besar maka anda tidak harus mendaftar program beasiswa S2 pada jurusan kedokteran tanpa memiliki keahlian di bidang tersebut apalagi untuk urusan pengalaman bekerja sebagai asisten dokter.
Semua itu nantinya akan ditanyakan dalam sesi tes wawanacara apabila anda memang berhasil lolos dalam tes seleksi sebelumnya, jadi akan sangat tepat bila anda hanya memilih jurusan S2 atau jenjang pendidikan berikutnya yang masih berhubungan dengan jurusan S1 atau jenjang sebelumnya, atau setidaknya yang akan anda pilih masih sesuai dengan pekerjaan anda saat ini.
Cara Menentukan Minat dan Bakat
Menentukan minat dan bakat memang terkadang cukup sulit, kadang malah anda bisa saja tidak menyadarinya bahwa ada minat dan bakat dalam diri anda. Biasanya hal ini akan anda utarakan sendiri dalam essay maupun tes wawancara di mana minat akan cenderung disebut sebagai ketertarikan pada sesuatu, minat ini juga lah yang akan mendorong anda untuk melakukan usaha untuk bisa mendapatkannya.
Misalnya, anda bisa mengutarakan ketertarikan atau minat pada desain maka anda akan berusaha untuk membuat gambar atau sketsa anda sendiri untuk sampai pada minat anda, biasanya minat seperti ini akan menjadi jembatan bagi anda yang ingin mengambil beasiswa di jurusan arsitek pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi, harapannya agar minat anda akan lebih mudah terwujud.
Penting Mana, Minat atau Bakat?
Contoh di hanyalah sekedar ilustrasi saja tentang perbedaan minat dan bakat. Pada kenyataannya nanti memang agak sulit bagi anda untuk menentukan mana bakat atau minat anda sendiri, lalu bagaimana solusinya? Sebagai langkah pertama anda bisa menggunakan Tes Kemampuan untuk mengetahui apa sebenarnya potensi yang selama ini dimiliki, atau pahami potensi yang lebih dominan dalam diri anda.
Yang berikutnya, anda bisa mulai mengembangkan bakat dan / atau minat anda sendiri. Ada cukup banyak cara untuk mengeksplorasi dan mengembangkannya, misalnya seperti mengikuti kursus atau menjalani aktivitas yang sesuai dengan minat dan bakat anda.
Yang jelas semua usaha tersebut nantinya akan terhubung dengan bagaimana anda menentukan pilihan jurusan atau universitas yang akan menjadi tujuan anda berikutnya, pihak penyelenggara program beasiswa pastinya akan lebih memilih peserta yang memiliki minat dan bakat linear dengan jurusan atau program studi yang akan diambil nantinya, karna dengan begitu maka ilmu yang didapat di bangku kuliah nantinya akan berguna dalam kehidupan anda kelak, tidak hanya dalam dunia karir saja melainkan juga dalam kehidupan sehari – hari anda.
https://www beasiswasarjana com/1751/contoh-minat-dan-bakat-untuk-beasiswa/ -