Contoh Cerpen Menarik dan Penuh Makna

Cerita pendek atau yang biasa kita kenal dengan sebutan cerpen merupakan cerita fiksi yang dibuat oleh seorang penulis dengan pesan yang terkandung di dalamnya, namun biasanya jalan cerita maupun tema yang dibuat bisa saja disadur dari kisah nyata. Cerpen seperti ini juga bisa ditujukan untuk berbagai klasifikasi target pembacanya, mulai dari cerpen untuk anak – anak hingga dewasa pun bisa dengan mudah dijumpai di berbagai sumber atau buku cerita.

Cerpen atau cerita pendek juga biasanya terdiri dari 250 – 750 kata dan bahasa yang digunakan cenderung mudah dipahami oleh pembaca, tujuannya sudah pasti agar cerpen tersebut bisa dinikmati oleh pembaca. Meskipun cerpen cenderung bersifat fiktif (khayalan), namun penulis membuat cerpen berdasarkan realita yang sudah terjadi, biasanya diambil dari kisah – kisah populer atau yang cukup berpengaruh di suatu tempat.

Nah, untuk lebih jelasnya, berikut ini kami sajikan beberapa contoh cerpen dari berbagai tema yang bisa anda baca sekaligus juga referensi bagi anda yang ingin membuat cerpen versi anda sendiri.

Contoh Cerpen Pendidikan

Mengajarkan untuk Bersikap Rendah Hati

Sebut saja Fitri, dia adalah murid kelas 6 SD yang pintar dan baik hati. Banyak teman yang menyukainya karena sikapnya, bahkan semua ingin berteman dengan Fitri. Ada juga anak perempuan bernama Ita, namun dia berbanding terbalik dengan Fitri, dia memang pintar tapi sangat sombong. Temannya hanya dua, yaitu Lisa dan Lily, yang merupakan gadis kembar di sekolahnya.

Suatu hari, Ibu guru mengumumkan bahwa dua minggu lagi akan ada perlombaan membaca pidato. Bu Yati sebagai wali kelas 6 membuka pendaftaran bagi siapa saja yang ingin ikut seleksi, ternyata Fitri dan Ita ikut berpartisipasi. Setiap hari mereka latihan membaca pidato agar bisa lolos seleksi. Sampai hari penyeleksian tiba, keduanya memberikan tampilan memukau dan dinyatakan lolos.

Pada hari perlombaan, Ita selalu membanggakan dirinya, dan menyatakan bahwa pasti dia akan menjadi juaranya. Karena sebelumnya dia pernah menjadi juara lomba pidato. Namun berbeda dengan Fitri, dia terus berdoa dan berlatih menghafal teks pidato. Lalu Ita pun dipanggil pertama, sang juara kelas 5 SD kini mendadak lupa dengan teks pidato yang telah dihafalnya.

Kemudian, Fitri tampil dan memberikan penampilan sangat bagus. Semua juri terkagum – kagum termasuk Bu Yati yang kebetulan datang menemani mereka. Saat pengumuman tiba, Fitri keluar menjadi juara 1, sedangkan Ita harus menahan air mata karena tidak menang sama sekali. Cerpen pendidikan ini mengajarkan, bahwa kita harus menjadi orang rendah hati dan tidak sombong.

Contoh Cerpen Persahabatan

Persahabatan yang Tak Akan Pernah Luntur

Surat ini kutuliskan untuk sahabatku, Jasmine yang sudah berpindah ke luar kota. Dengan surat ini, aku berharap persahabatan kita terus terjaga meski dipisah jarak yang jauh.

Kisah persabahatanku dengan Jasmine sudah sejak kami masuk SMP. Saat itu, aku dan dia baru berkenalan ketika aku hampir pingsan di jam olaharaga. Sebelumnya, Jasmine sempat bertanya padaku, “kamu terlihat kelelahan, apakah perlu aku panggil guru agar kamu bisa dibawa ke UKS?” aku yang berusaha tetap kuat pun mencoba menjawabnya, “tak perlu, aku masih kuat kok untuk mengikuti jam olahraga.”

Jasmine yang merasa jika diriku sedang tidak sehat, kemudian memanggil guru dan memberitahukan bahwa Putri akan pingsan. Lalu, guru olahraga segera membawa Putri ke ruangan UKS untuk beristirahat. Setelah itu, aku merasa lebih baik dan tahu kalau penyebab lemas dan ingin pingsan karena belum sarapan pagi.

Setelah kembali ke kelas, aku berterima kasih kepada Jasmine karena telah memanggilkan guru saat aku hampir pingsan, tanpa Jasmine, mungkin aku bisa pingsan. Kami pun pulang bersama naik angkutan umum karena rumah kami ternyata searah.

3 tahun aku dan Jasmine menjalin persahabatan dan kami selalu berbagi cerita sedih dan bahagia. Setelah kami berdua lulus SMP, Jasmine dengan orang tuanya pindah ke luar kota. Mendengar kabar tersebut, aku sedih karena tidak bisa bertemu langsung dengannya. Meskipun sudah ada alat komunikasi yang canggih, tapi rasanya kurang kalau tidak bersua secara langsung.

Tak terasa, aku hampir selesai menempuh pendidikan SMA, sehingga aku ingin menulis surat kepada Jasmine. Pada bagian akhir surat tersebut, aku menulis, “Apakah kita masih bisa bertemu lagi di universitas yang sama?”.

Contoh Cerpen Kucing

Kucing yang Selalu Lapar

“Mengapa kucing selalu mencuri?” tanya Kiki dalam hatinya. Gadis kecil itu berpikir di jendela kamarnya sambil mendengarkan keributan yang terjadi di sebelah rumahnya. Kiki sudah bisa menduga siapa yang menjadi penyebab keributan itu. Pasti kucing!, benar saja, seekor kucing dengan tangkasnya meloncat ke pagar yang memisahkan rumah Kiki dengan rumah Tante Sali.

“Hei kucing, pasti kamu mencuri lagi ya!” sapa Kiki”, lalu kucing itu menggeram dan tiba – tiba pergi menghilang.

“Kurang ajar!” ucap Tante Sali dari balik pagar.

Tangannya membawa sapu dan berkacak pinggang sambil berkata “Sialan kucing itu!”

“Mencuri apa lagi dia, Tante?” tanya Kiki.

“Oh….” Tante itu menoleh, senyumnya mengembang melihat Kiki. “Tidak mencuri apa – apa! Tapi tiap hari diintip, kan, menyebalkan Ki!”

“Oh…. Tidak mencuri!” Kiki meniru. “lalu kenapa kucing mau mencuri, Tante?”

“Tentu saja karena lapar!” jawab Tante Sali.

“Kasihkan saja sedikit sisa makanan untuk kucing itu Tante, biar dia tak lagi – lagi mencuri!” usul Kiki dengan polosnya.

“Enak saja!” Tante Sali pun lalu cemberut dengan memperlihatkan lipatan – lipatan yang ada di dagunya. “Emangnya kucing siapa itu?!”

Kucing siapa? Kiki bertanya balik. Kalau tidak berhasil mencuri di tempat Tante Sali, mungkin dia akan beroperasi di rumah sebelah lagi.

“Punya siapa, Tante?” tanya lagi Kiki dengan polosnya.

“Gak tahu. “jawabnya sambil membalikkan badan.

Kemudian dia berbalik lagi dan menjulurkan kepalanya melewati pagar.

“Kiki,” panggilnya. “Kenapa kamu tidak main ke rumah Tante? Ayo kesini, kok tahan sendirian di rumah! Molly kesepian tidak ketemu Kiki,” ujar Tante Sali.

Kiki menggeleng dan menutup jendela sebelum tante gemuk itu mendesaknya lagi untuk bermain ke rumahnya.

Namun, Tante Sali tidak tahu bahwa Kiki marah pada Molly, anjingnya Tante Sali. Kiki marah karena Molly seenaknya saja. Kalau dia lagi ingin main, Kiki dikejar. Tapi kalau lagi malas, Molly tidak memperdulikannya! Lebih baik bermain bareng si Putih saja! gerutu Kiki dalam hatinya. Si Putih…

“Meong… Meong….” Terdengar suara kucingnya dan Kiki segera berlari ke luar.

Beberapa anak laki – laki sedang menghajar si Putih di sebelah rumahnya. Ada yang memukul pakai sapu dan menarik – narik ekornya. Beberapa kali dia mencoba melarikan diri, tapi sellau tertangkap. Tante Sali menyaksikannya dengan senang, bahkan ia menyemangati anak – anak itu. Sedangkan Kiki yang melihatnya berurai air mata. Hatinya yang lembut tak bisa menerima tindakan itu.

Ketika Ibunya pulang kerja, Kiki segera mengadu sambil menangis. Lalu Ibunya menenangkan anak satu – satunya itu.

“Nanti ya, kalau ibu sudah memasak daging, Ibu pastikan bakal datang kemari dengan membawakan tulang – tulangnya biar bisa langsung dimakan tuh sama kucing itu, jadi dia kan tidak akan lagi merasa lapar nantinya” kata Ibu.

Ibunya bekerja sebagai pembantu di rumah Nyonya Maria sejak masih gadis. Ibunya berhenti bekerja saat menikah dengan bapaknya Kiki. Setelah suaminya meninggal, Ibunya bekerja lagi disana. Ketika tahu Ibunya sering membawa tulang – tulang ikan untuk kucing, Nyonya Maria malah membawakan daging untuk Kiki, karena dikira Kiki jarang makan daging.

“Wah, ini daging ya Bu!” tanya Kiki yang melihat barang – barang bawaan ibunya. “Untuk si Putih?”

“Ini gulai untuk Kiki saja,” kata Ibu. “Tulang – tulangnya kasih si Putih.

“Nyonya Maria baik ya, Bu. Kalau sudah besar nanti, Kiki mau bekerja disana juga,” kata Kiki. Lalu dia makan dengan lahapnya sambil bercerita tentang si Putih.

Si Putih, kucing yang suka mencuri itu, kini menjadi sahabat Kiki. Mulanya memang sulit untuk mendekatinya, karena kucing itu selalu waspada, dia akan lari jika didekati. Hanya saat lapar saja, dia mencari Kiki, karena dia tahu kalau Kiki pasti menyediakan tulang untuknya.

Namun, lama kelamaan kucing itu menyukai Kiki. Kiki satu – satunya orang yang berlaku manis padanya. Kini si Putih berubah menjadi kucing yang bersih, tidak lagi kumal, liar, dan selalu bikin keributan, sampai – sampai Tante Sali kesal melihatnya.

“Astaga… Ki, ini kan kucing sialan itu!” serunya sambil bengong. “Sudah lama dia tidak mencuri lagi!”

“Ya kan Tante soalnya si Putih sudah tak lapar lagi” jawab Kiki. “Kiki selalu memberinya makanan.”

“Ih, kok begitu, Ki!”

“Kata Ibu, kucing akan mengerti jika disayang. Kalau Kiki mau baik pada si Putih, pasti dia juga baik dan jinak.”

Lama Tante Sali berpikir, ia merasa disindir dan malu. Bagaimana mungkin, ia bisa selalui bersikap kasar kepada seekor kucing kecil yang sedang kelaparan?

Contoh Cerpen Kasih Sayang

Lukisan Kasih Sayang

Pak Saiful adalah pelukis ternama yang mempunyai pelayan setia, yaitu Mumu. Biasanya setiap pagi Mumu selalu membawakan perlengkapan melukis untuk Pak Saiful, seperti kanvas, cat, dan kuas. Dia juga tak lupa membawakan tikar, air minum, dan makanan.

Pak Saiful biasanya melukis di tempat indah dan mengerikan, tepatnya di bawah pohon besar. Di sekitarnya banyak rumput hijau dan bunga liar berwarna putih dan kuning. Kupu – kupu dan capung banyak berkeliaran bebas di antara bunga – bunga itu.

Jarak 15 meter ke arah selatan dari pohon itu ada rawa kecil yang permukaan airnya ditutupi daun – daun teratai. Bunga – bunga teratai berwarna merah jambu menghiasi permukaannya. Namun, lumpur rawa itu akan menelan benda apapun yang jatuh ke dalamnya, termasuk manusia.

Suatu hari, Pak Saiful menyelesaikan lukisannya yang indah, yaitu lukisan anak kecil yang menggendong dan membelai anjing kecil coklat. Orang yang melihat lukisan itu pasti akan merasa tersentuh. Anak itu menyayangi anjingnya, begitupun anjing kecil itu terlihat senang dalam pelukan si anak.

“Mumu, lihat lukisanku!” kata Pak Saiful bangga.

“Mantap pak, sangat indah! Pasti bisa dijual dengan harga mahal,” ujar Mumu.

Lalu Mumu kembali untuk menyiapkan makanan dan minuman. Sementara Pak Saiful mundur beberapa langkah untuk memandang lukisannya lagi. Semakin jauh jaraknya, ternyata lukisan itu semakin indah dilihat. Lalu Pak Saiful mundur lagi dan memandang lukisannya kembali. Rupanya dia tak sadar bahwa dia sudah berada di tepi rawa.

Mumu sendiri melihat majikannya yang berada di tepi rawa. Jika Pak Saiful mundur lagi, pasti ia akan jatuh ke dalam rawa. Mumu mendekati lukisan di bawah pohon itu dan mengangkat dari tempatnya.

Lalu Pak Saiful berlari ke pohon dan marah, “Apa – apaan kamu ini, Mu. Kenapa kamu mau merusak lukisanku?!”

“Maaf, Pak, bukan seperti itu…!” jawab Mumu.

Namun Pak Saiful tak mau mendengar penjelasannya.

“Pergi kau. Aku tidak memerlukan pelayan kurang ajar!” seru Pak  Saiful dengan keras.

Terpaksa Mumu pergi, sementara Pak Saiful membereskan peralatannya dan pulang. Uuuh, ternyata berat juga.

Paginya Pak Saiful membawa lukisannya lagi ke bawah pohon besar itu. Karena dia belum puas memandang, hari ini dia akan memandang sepuas – puasnya tanpa diganggu lagi oleh Mumu.

Pak Saiful memandang lukisannya dari dekat, lalu memperpanjang jaraknya. Akhirnya ia mendekati tepi rawa dan tak tahu bahwa di balik pohon besar itu ada sepasang mata yang mengawasinya.

“Karya luar biasa. Aku pun hampir meneteskan air mata saat memandang lukisan itu. Pasti orang akan tergugah untuk menyayangi binatang, dan mereka akan berpikir bahwa kasih sayang adalah sesuatu yang amat berharga!” pikir Pak Saiful. Namun, tak disadari Pak Saiful mundur lagi dan… aaah… dia terperosok ke dalam rawa.

“Tolooong…!” jerit Pak Saiful sambil panik. Dia sadar bahwa ia akan terhisap ke dalam lumpur rawa dan maut akan menjemputnya. Saat itulah Mumu lari sambil membawa tali tambang dan mengikatkannya di sebuah pohon besar dekat rawa itu.

“Pegang ini, Pak!” kata Mumu sambil mengulurkan tambang itu. Lalu Mumu segera  menarik tambang itu dengan sekuat tenaga untuk menarik Pak Saiful dari rawa. Keringat bercucuran di wajah Mumu, namun ia berhasil menyeret majikannya naik ke rawa. Saat tiba di tepi rawa, Pak Saiful pingsan.

Saat sadar, dia sudah berada di rumahnya, dan Mumu sudah mengurusnya dengan baik.

“Terima kasih, Mumu, kamu sudah menyelamatkan nyawaku!” kata Pak Saiful. “Maafkan aku ya!”

“Tidak apa – apa, Pak. Saya senang Bapak selamat. Sebenarnya saya mengangkat lukisan Bapak kemarin karena saya ingin menarik perhatian Bapak agar tidak jatuh. Tadi saya mengintip dan menyiapkan tambang karena kuatir saat Bapak asyik memandang lukisan, lalu terperosok ke dalam rawa!” kata Mumu.

Lalu Mumu, si pelayan setia mendapat hadiah dan kembali bekerja kepada Pak Saiful. Kasih sayang si anak kepada anjingnya, kasih sayang pelayan pada majikannya membuat Pak Saiful semakin menyadari arti dari sebuah kasih sayang. Sebagai rasa syukur, Pak Saiful menyumbangkan hasil penjualan lukisan itu kepada panti asuhan.

Kesimpulan

Itulah beberapa contoh cerpen yang seru untuk dibaca, semoga bisa menjadi referensi yang sekaligus memberi anda inspirasi untuk membuat cerita pendek milik anda sendiri. Anda bisa memulainya dengan menyadur kisah atau pengalaman anda, atau bisa juga berdasarkan suatu kejadian yang cukup unik dan populer. Semoga bermanfaat.

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment