Kementerian Agama (Kemenag) telah mengalokasikan bantuan studi lanjut S2 yang diperuntukkan bagi kalangan guru madrasah mata pelajaran (mapel) agama Islam. Program ini ditujukan sebagai upaya untuk melahirkan lebih banyak guru master di bidangnya, sekaligus juga dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran di madrasah. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Muhammad Zain, ketika mengisi forum finalisasi Penyusunan Petunjuk Teknis program Beasiswa Guru Master di Makassar pada kamis lalu.

Dalam acara tersebut, Zain mengatakan bahwa pada beasiswa tahap pertama kali ini pihaknya menargetkan guru dari tiga jenis mata pelajaran, yakni akidah akhlak, Alquran, hadits, dan ilmu kalam. Adapun penetapan 3 bidang mapel rumpun agama Islam tersebut didasarkan pada “core business” sekaligus mandat keilmuan yang diemban oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), baik itu Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), atau pun Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN).

Baca Juga : Kemenag Siapkan Beasiswa S2 Untuk Meningkatkan Kualitas Guru Madrasah

Selain itu, ketiga bidang mapel rumpun agama Islam tersebut juga dianggap menjadi yang paling strategis, pasalnya ketiganya diyakini dapat menguatkan nalar kritis pada para guru di madrasah. Menurut Zain, tradisi berpikir kritis merupakan salah satu dari 6C atau aspek yang selama ini selalu ditanamkan kepada peserta didik, karena dengan menjadikan siswa yang nalar dan kritis maka diharapkan para siswa akan memiliki cara pandang dan sikap moderat. Tidak hanya itu, Zain juga menyebut bahwa hal ini akan menjadi pendukung salah satu program prioritas menteri dalam rangka penguatan moderasi beragama.

Kasubdit Bina GTK MA / MAK yang juga menjabat sebagai Sekretaris Pokja Moderasi Beragama Ditjen Pendis, Anis Masykhur, mengungkapkan lemahnya pengetahuan guru di bidang ilmu inti dalam memberikan sumbangsih untuk menumbuhkan karakter intoleran. Karena alasan itulah maka studi dengan fokus pendalaman keilmuan seperti ini diharapkan dapat memberi pengaruh yang signifikan dalam pembentukan perilaku dan pola pikir moderat, hal ini juga yang telah tercantum dalam program prioritas Kementerian Agama.

Lebih lanjut, Anis menjelaskan bahwa pertimbangan pemilihan ketiga mapel itu ditujukan sebagai upaya untuk mengatasi sejumlah permasalahan yang dihadapi oleh guru. Terlebih hasil asesmen nasional pendidik yang dilakukan pada tahun 2020 – 2021 menunjukkan bahwa kompetensi profesional guru berada di tingkat yang lebih rendah ketimbang kompetensi pedagogiknya sendiri.

Dalam acara yang sama, Kepala Subdit Bina RA yang sekaligus menjadi pelaksana program beasiswa, Irhas Shobirin, menegaskan bahwa jadwal pendaftaran pengajuan beasiswa ini baru akan dibuka pada mulai Senin 25 Juli 2022 nanti. Ia juga berharap agar para guru bisa segera mempersiapkan beberapa syarat yang dibutuhkan, khususnya bagi tenaga pengajar yang memang berminat untuk melanjutkan studinya.

Lebih lanjut, Irhas juga menyebut bahwa Direktorat GTK Madrasah sangat mengharapkan agar para guru yang akan mendaftar benar – benar memiliki komitmen yang tinggi untuk bisa memperbaiki pendidikan di lingkungan madrasah. Ia pun menjelaskan bahwa para guru yang akan melanjutkan studi melalui program tersebut bakal mendapatkan sejumlah hak sebagai mahasiswa, seperti di antaranya biaya hidup, tunjangan referensi, biaya penelitian, transportasi, dan biaya pendidikan selama 4 semester.

Kendati demikian, para guru master tersebut diharapkan nantinya harus bisa menyelesaikan studi sesuai dengan masa program yang ditetapkan dan harus bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin.

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment