Pemerintah Indonesia Siapkan Kuota Beasiswa LPDP 2023 Untuk 3.256 Mahasiswa

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) baru – baru ini mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan anggaran khusus untuk program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), tak tanggung – tanggung kemenkeu akan menyiapkan kuota beasiswa untuk 3.256 mahasiswa pada gelaran LPDP tahun 2023.

Hal tersebut disampaikan oleh Dirjen Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatawarta, yang menyebut jika anggaran beasiswa LPDP tadi akan masuk dalam pos anggaran pendidikan RAPBN tahun 2023 dengan jumlah sebesar Rp 608.3 triliun.

Anggaran pendidikan tersebut disebutkannya mencakup belanja pemerintah pusat sejumlah Rp 223.9 triliun, transfer ke daerah (TKD) sejumlah Rp 305 triliun, dan sumber dari pembiayaan sebesar Rp 69.5 triliun.

Adapun Output dari anggaran pendidikan 2023 mencakup program bidikmisi atau KIP kuliah dengan kuota 976.8 ribu mahasiswa yang terdiri dari pos Kemendikbudristek sebanyak 908.9 ribu kuota beasiswa dan pos Kementerian Agama (Kemenag) sebanyak 67.8 ribu kuota beasiswa.

Lebih lanjut, Isa menjelaskan soal output berikutnya yang ditujukan untuk Program Indonesia Pintar dengan kuota 20.1 juta siswa yang nantinya akan terbagi dalam pos Kemendikbud Ristek sebanyak 17.9 juta kuota beasiswa dan Kemenag 2.2 juta kuota beasiswa.

Sementara untuk tren anggaran pendidikan diakuinya selalu naik setiap tahun, yang mana pada tahun depan akan ada sejumlah Rp 608.3 triliun yang naik 5.8% dibandingkan dengan Outlook APBN 2022 yang hanya sejumlah Rp 574.9 triliun. Anggaran tersebut juga masih lebih tinggi dibandingkan realisasi di tahun 2021 dan 2020 dengan masing – masing sebesar Rp 479.6 triliun dan Rp 473.7 triliun.

Isa juga menyatakan bahwa anggaran pendidikan tersebut ditujukan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki daya saing, menyusul sejumlah indikator menunjukkan jika kualitas pendidikan di Indonesia masih tertinggal.

Hal ini juga tercermin dari tingkat interaksi antara manusia dan komputer atau yang biasa disebut human computer interaction (HCI) yang dinilai masih berada di bawah rata – rata negara ASEAN. Selain itu, dalam skor PISA negara Indonesia juga belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Ditambah lagi rata – rata lama sekolah penduduk Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan dengan sejumlah negara ASEAN lainnya, termasuk sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia yang juga masih belum merata dan memadai.

Isa pun mengakui jika partisipasi di PAUD dan perguruan tinggi masih tergolong sangat rendah, hal ini juga senada dengan tingginya tingkat pengangguran para lulusan pendidikan vokasi. Karena semua hal itulah maka anggaran pendidikan untuk tahun depan ditingkatkan, ini dilakukan dalam rangka peningkatan akses pendidikan di seluruh jenjang pendidikan melalui upaya perluasan wajib berlajar dan pemberian bantuan pendidikan.

>> Pendaftaran Beasiswa LPDP 2023 di Buka, Ini Linknya <<

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment